Wednesday, April 30, 2014

Never Underestimate The Power Of Worship

Penyembahan adalah mengatakan realitanya Tuhan, meski realita kita berkata sebaliknya.
MAzmur 34:2 All out. Mazmur 107:1 Not because i'm good but because You are good. Ibrani 13:15 Senantiasa.

To praise God we need to sacrifice our own ego.

Sacrifice means give our all (not about us but about Him).
Worship = TO Attribute worth (nilai)
Worship diartikan sbb :
>  Proskuneo = to kiss
    Untuk mencium perlu hubungan yang intim, so ketika kita menyembah berarti perlu adanya hubungan yang intim.
> Worship is a 2 way communication (not only sing, but also hear what God says)
> Worship is a Verb
    Bukan karna bagaimana keadaan kita, Tapi karna siapa Dia makanya kita menyembah Dia.
> Worship need to be expressed
    Ketika menyembah mau angkat tangan bahkan berlutut itu adalah bentuk ekspresi kita ketika menyembah (sah-sah saja)
>  Worship is not about music
    Tanpa musik pun kita bisa menyembah dalam hadirat Tuhan.
> Worship is also not about culture
    Tidak terpaku dengan liturgi dan tata cara yang sudah monoton.

We can not give to other people what we don't have (so, harus alami dulu hadirat dalam penyembahan lalu ajak jemaat untuk rasakan hadirat Tuhan dalam penyembahan)

When i worship, i would rather my heart be without words than my words be without heart.
Menjadi tua itu adalah pasti, menjadi dewasa itu pilihan.

Persiapan adalah bukti dari iman (segala sesuatunya untuk hal yang serius perlu persiapan) apalagi untuk melayani Tuhan Yesus, perlu adanya persiapan yang matang agar jemaat juga merasa ​di hargai ketika datang ibadah semua sudah matang ​di persiapkan.

Melayani  =  Menaruh kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri.
Worship Leader = Pemimpin yang dipimpin oleh roh utk memimpin Jemaat masuk dalam penyembahan.
We may not be the best in ministry, but we can be the best God made us to be!
Excellence is not becoming the best, but becoming our Best.

                                                                                                                   (By Alvi Radjagukguk)