Monday, June 16, 2014

Mengapa Kita Bernyanyi Bagi Tuhan ?

Kita menikmati bernyanyi. Bernyanyi adalah hal yang menyenangkan. Musik memainkan peran yang besar dalam hidup kita dan kita mengambil kepuasan dengan menggunakan nyanyian sebagai ekspresi hati kita dan sebagai media untuk menyelami hubungan kita dengan Tuhan. Tetapi bukan itu alasan mengapa kita bernyanyi.
Bernyanyi menghubungkan kita dengan yang lainnya. Bernyanyi adalah aktifitas yang kita lakukan bersama dan itulah bagian penting dari apa yang kita lakukan saat kita berkumpul. Bernyanyi adalah ekspresi dan identitas kita dan hubungan antara kita dengan yang lainnya. Tetapi bukan itu alasan mengapa kita bernyanyi.
Bernyanyi adalah sebuah cara kita melayani Tuhan. Kita menghargai Dia dengan melakukan bagian kita dalam menyediakan jemaat sebuah lingkungan, sebuah kesempatan, dan sebuah undangan untuk menyembah Sang Raja. Kita menghargai Dia dengan mengesampingkan harga diri kita dan mau merendahkan diri kita di hadapan Tuhan dengan menunjukkan kepada yang lainnya hati kita saat kita berinteraksi dengan Dia di depan umum Tetapi bukan itu alasan mengapa kita bernyanyi.
Bernyanyi mempengaruhi pikiran kita. Lirik dari setiap lagi mengajarkan kebenaran tentang Tuhan. Lagu-lagu menunjukkan nilai-nilai Alkitabiah dan menjadi bagian dalam mentransformasi pikiran kita dengan menggerakkannya lebih dari diri kita untuk berfokus kepada Yesus. Tetapi bukan itu alasan mengapa kita bernyanyi.
Bernyanyi adalah cara kita berterima kasih kepada Tuhan. Bernyanyi adalah bagian dari pengorbanan pujian kita yang kita siapkan dan berikan kepada Tuhan. Melaluinya kita mengekspresikan pengakuan dan ucapan syukur kita kepada Pencipta dan Penebus kita. Tetapi bukan itu alasan mengapa kita bernyanyi.
Bernyanyi adalah salah satu bentuk doa. Lagu-lagu menyediakan kita perbendaharaan kata untuk mengekspresikan dan menyelami siapa Tuhan itu dan untuk mendeklarasikan apa yang Dia kerjakan dalam hidup kita. Saat-saat di mana dalam sebuah lagu ketika kita tidak sedang bernyanyi menyediakan kesempatan bagi kita untuk mendoakan  apa yang ada dalam hati kita kepada Tuhan dan untuk mendengarkan apa yang harus Dia katakan. Tetapi bukan itu alasan mengapa kita bernyanyi.
Bernyanyi terikat dengan perjanjian Tuhan. Tuhan berjanji untuk hadir dengan cara yang khusus saat kita berkumpul dalam namaNya sesuai dengan kehendakNya. Secara harafiah Dia “bertahta” di atas pujian umatNya. Dia berjanji untuk mendekat kepada kita sebagaimana kita mendekat kepadaNya. Tetapi bukan itu alasan mengapa kita bernyanyi.
Bernyanyi berdampak kepada tubuh jasmani kita. Bernyanyi memaksa kita untuk terlibat secara jasmani saat kita mengekspresikan penyembahan. Pengingat ini akan kelemahan dan kedagingan kita adalah bagian lain dalam memberikan hidup kita sebagai persembahan yang hidup kepada Tuhan. Tetapi bukan itu alasan mengapa kita bernyanyi.
Bernyanyi adalah sesuatu yang Alkitab perintahkan kepada kita untuk kita lakukan. Kita jauh lebih banyak diperintahkan untuk bernyanyi lebih daripada hal yang lainnya di Alkitab. Tuhan menciptakan kita untuk bernyanyi; kita didesain untuk bernyanyi. Dia menciptakan musik bahkan sebelum Dia menciptakan kita, dan kita secara khusus dibentuk sehingga ini berdampak secara luar biasa kepada hidup kita dan juga kepada roh kita. Tetapi bukan itu alasan mengapa kita bernyanyi.
Bernyanyi berdampak kepada emosi kita. Musik melewati penyaring kejiwaan kita dan mengatur kerinduan kita.Bernyanyi menantang kita untuk bangkit dari kedalaman emosi kita yang tertidur dan dingin, membuat api dalam hati kita untuk menyala-nyala  bagi Tuhan. Tetapi bukan itu alasan mengapa kita bernyanyi.
Penyembahan melalui musik adalah satu dari sedikit hal yang kita tahu mengarah ke surga. Bernyanyi cukup berkuasa untuk menggoncangkan gerbang surga. Musik menemani banyak peristiwa besar dalam Alkitab. Musik memimpin jemaat Tuhan maju dalam peperangan. Bahkan kelahiran Yesus diumumkan melalui lagu, demikian juga nanti pada saat Dia datang kembali. Tetapi bukan itu alasan mengapa kita bernyanyi.
Mengapa kita bernyanyi? Satu alasan sederhana. Tuhan layak mendapatkan pujian kita. Hal ini baik dan benar. Tetapi menyembah Tuhan adalah sesuatu yang setiap kita harus memutuskan untuk melakukannya bagi diri kita sendiri. Kita memilih untuk bernyanyi. Betapa beraninya kita untuk dengan sombong memutuskan bahwa Dia tidak seharusnya menerima apa yang Dia nyatakan Dia inginkan? Apakah kita jauh lebih mengetahui daripada Dia apakah suara yang kita buat cukup baik apabila Dia mengatakannya demikian? Siapa kita untuk menghakimi penyembahan kita – yang mana hak itu adalah hanya milikNya.
Kita tidak boleh menahan diri daripada kemuliaan Tuhan yang menjadi milik kepunyaanNya dari diri kita.  (TJ Miller)
Inilah alasan mengapa kita bernyanyi.
TJ Miller melayani sebagai pastor bidang seni dan penyembahan di Walloon Lake Community Church, sebuah gereja multi-kampus di Michigan Utara. Dia rindu melihat orang-orang diperlengkapi agar dapat berhasil dalam pelayanan. Untuk sekilas pendekatan pelayanannya, silakan mengacu pada “WLCC Worship Arts Team Manual” di www.thebookpatch.com.